May Day Scrap Note: Tentang Kwon Doohoon, Advokat HAM dalam Webtoon "Menaklukkan Sang Tiran"

Selamat hari buruh untuk semua angkatan pekerja! Untuk para guru, dosen, jurnalis, pegawai kantoran, freelancer, seniman, dan segenap buruh di Indonesia dan di seluruh dunia. Hari ini kita memperingati hak-hak pekerja, tapi memperjuangkannya adalah sesuatu yang harus dilakukan terus-menerus. Salah seorang dosen saya pernah berkata, buruh perlu berserikat dan bersatu, memberi support satu sama lain.

Hari ini saya ingin berbagi pikiran-pikiran yang terlintas saat membaca salah satu webtoon yang sedang saya ikuti belakangan, Menaklukkan Sang Tiran yang ditulis oleh Banhara dan Jeon Heyjin, serta diilustrasikan oleh Sunjung. Webtoon ini diterbitkan di Kakaopage pada tahun 2020. Disclaimer: tulisan pendek ini bukan dan tidak dimaksudkan sebagai ulasan, tetapi hanya ingin menuangkan sebagian kecil saja kesan, pikiran, dan harapan yang terlintas saat saya membaca webtoon ini.

Sebagai perkenalan singkat, Menaklukkan Sang Tiran bercerita tentang Han Choeun, seorang sekretaris cekatan lulusan ivy league di perusahaan game Redfit. CEO Redfit adalah Kang Euhyun: muda, tampan, kaya, sukses, pintar, kompeten, berpengaruh, tapi bisa membuat para pekerjanya sangat stres karena mulutnya yang kasar dan jam kerja yang tidak manusiawi di tempat kerjanya. Kang Euhyun menjomblo sejak lahir karena masa kecil sampai dewasanya dipenuhi dengan kerja kerasnya mencari uang, dan oleh sebab itu, bisa dikatakan dia sangat buta soal urusan cinta. Pendeknya, CEO Kang Euhyun naksir sekretaris Han Choeun, hasil dari kesalahpahaman besarnya bahwa Han Choeun juga menyukainya karena selalu perhatian padanya. Padahal, perhatian-perhatian Han Choeun adalah batasasn profesional sebagai seorang sekretaris--bahwa Kang Euhyun adalah atasannya yang menggajinya. Itu saja. Kesalahpahaman ini sempat membuat Han Choeun sedikit muak, tetapi setelah akhirnya berhasil diluruskan, Kang Euhyun berjanji untuk mengubah sikap semena-menanya agar Han Choeun bisa menyukainya.

Ya, Menaklukkan Sang Tiran adalah cerita cinta perkantoran, office romance klasik antara bos dan sekretarisnya. Barangkali cerita ini mengingatkan kita dengan beberapa webtoon cerita cinta bos-sekretaris lain yang terkenal, seperti Why Secretary Kim? dan Touch Your Heart yang sudah diadaptasi menjadi drama. Tapi sedikit berbeda dengan kedua webtoon tersebut, di balik cerita romansa uwu antara Han Choeun dan Kang Euhyun, serta komedi keseman-menaan Kang Euhyun sebagai bos menyebalkan, Menaklukkan Sang Tiran secara samar-samar memunculkan persoalan yang relevan dengan May Day: persoalan kesejahteraan dan hak-hak buruh.

Pertama-tama, sedikit melompat ke sekitar episode 25+ yang telah dirilis, saya ingin bercerita tentang kemunculan seorang tokoh second male lead bernama Kwon Doohoon. Suatu hari, salah seorang pengacara Redfit harus mengundurkan diri karena mendadak mengidap kanker. Ia mencari penggantinya, yaitu Kwon Doohoon, yang rupanya adalah senior Han Cheoun di kampusnya dulu. Dalam perkenalan latar belakanganya, Kwon Doohoon adalah seorang advokat, aktivis, dan kolumnis yang berfokus pada persoalan hak-hak kemanusiaan. Ia sering turun ke jalan dan terlibat dalam aksi demonstrasi (bahkan memimpin aksi tersebut), dan vokal menyuarakan hak-hak perempuan imigran dan komunitas LGBT.

Saat membaca latar belakang Kwon Doohoon, saya sedikit tergelitik. Kemunculan karakter aktivis yang serius dan vokal dalam menyuarakan isu kemanusiaan di webtoon sejujurnya agak membuat saya gumun, mengingat kebanyakan profesi yang ditekuni karakter-karakter di webtoon adalah profesi industrial, bukan pegiat isu sosial (terutama yang terkait dengan aktivisme dan gerakan sosial). Mau tidak mau, rasanya saya sedikit berharap akan ada eksplorasi tentang Kwon Doohoon, entah pemikirannya atau isu yang digelutinya dalam episode mendatang (meski kecil kemungkinan mengingat fokus dan genre komik ini adalah romance, bukan isu hak pekerja atau kelompok rentan seperti imigran dan komunitas LGBT).

Tetapi, terkait dengan kemunculan Kwon Doohoon, ada satu hal yang menarik perhatian saya: yaitu bagaimana para karyawan Redfit melihat Kwon Doohoon, dan terutama terkait dengan isu perburuhan dan kesadaran kelas pekerja.

Sebagaimana sebelumnya disebutkan, Kwon Doohoon masuk Redfit menggantikan pengacara Gong yang sakit kanker dan harus operasi. Pada awalnya, para karyawan Redfit menggosipkan Kwon Doohoon sebagai seorang ksatria berzirah putih dan potensinya sebagai romance interest. Tapi setelahnya, dalam gosip tersebut terselip sedikit harapan dari para karyawan bahwa Kwon Doohoon bisa membantu mereka memperbaiki kondisi kerja tidak manusiawi di kantor mereka.

Ketika pengacara Gong mengundurkan diri dari Redfit karena kanker, mendadak seorang karyawan perempuan berkata bahwa dia ingin melakukan medical check up. Bukan karena ia sendiri sakit, tetapi ia menyadari bahwa bahan bercandaan karyawan Redfit tentang "kerja keras bagai kuda" atau "tidur hanyalah untuk orang lemah" (seringnya kerja lembur yang hanya memberi waktu tidur dua jam sehari) itu sebetulnya urusan serius yang perlu mereka pikirkan, apalagi itu memberi dampak pada kehidupan pribadi mereka. Dengan kondisi kerja yang demikian, Euhyun sebagai seorang bos pun diam-diam adalah sosok yang sering dikomplain dalam chat group kantor mereka (yang tentunya dia tidak ada di dalamnya). Sempat terpikir oleh saya, bahwa Euhyun atau perusahaan Redfit yang tidak dilaporkan ke disnaker karena eksploitasi pekerja di satu sisi adalah hal yang aneh. Tetapi di sisi lain saya menyadari bahwa dalam realita, barangkali ada pekerja yang tidak terpikir untuk melapor ke disnaker karena stigma "Masih untung kamu mendapat kerja dan digaji, meski hanya Rp4000,-/jam sekalipun".

Tentu saja, bukan berarti Kang Euhyun adalah sosok yang jahat. Tetapi sebagai seorang bos, tidak berlebihan rasanya kalau dibilang ia mengeksploitasi para pekerjanya. Ia adalah seorang workaholic yang egois, sombong, dan sering berkata kasar. Berkat sekretaris Han (dan bucin Kang Euhyun pada sekretarisnya), CEO Kang belajar untuk lebih memanusiakan para pegawainya (meski ia berusaha sangat keras menahan diri tidak memaki-maki, yang menjadi salah satu sumber humor di webtoon ini). Bahkan melalui pengunduran diri pengacara Gong yang jadi salah satu orang yang banyak membantu Redfit pada masa-masa awal berdirinya, Kang Eunhyun menyadari kekurangannya yang satu itu, bahwa karyawan adalah orang-orang yang perlu dihargai karena mereka berperan dalam membangun Redfit.

Tetapi, kembali mengaitkannya pada topik May Day dan perburuhan, bagi saya menarik mengamati munculnya kesadaran para karyawan kantoran sebagai kelas pekerja di webtoon ini: mengenai hak-hak pekerja yang seharusnya mereka miliki tetapi tidak mereka dapatkan, mengenai mereka yang mulai mempertanyakan mengenai kondisi kerja tidak manusiawi yang biasanya dinormalisasi melalui bercandaan dan keluhan sekilas di jam makan siang dan SNS. Ketika narasi perburuhan tidak jarang dibingkai dengan nyinyiran "kerjanya hanya demo menunut kenaikan gaji" atau ketika ada pekerja kerah putih yang menolak disebut buruh, secara halus webtoon ini menyinggung kondisi kerja korporasi yang juga bagian dari isu perburuhan, yang ketika ada masalah sebetulnya tidak boleh dinormalisasi atau dipandang sebelah mata.

Sejauh ini, Menaklukkan Sang Tiran telah dirilis 49 episode di Korea dan 42 episode di Indonesia, dengan status masih berlanjut (ongoing). Tentu, saya rasa masih ada banyak cerita yang belum dieksplorasi dan belum dimunculkan di dalam webtoon ini. Tapi, rasanya saya sedikit berharap bahwa kesadaran kelas pekerja dan masalah kondisi kerja layak yang dimunculkan secara samar di tengah proses romansa Kang Euhyun dan Han Choeun tidak berhenti hanya pada kesadaran saja, tapi juga kerja kolektif--usaha-usaha untuk perubahan yang lebih baik. 

Tentu saja, karakter Kwon Doohoon muncul di kantor dengan reputasi "pengacara HAM" bak knight in shining armor di mata para karyawan Redfit. Barangkali, para karyawan Redfit juga tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan terhadap kondisi mereka, sehingga mereka hanya bisa meringankan beban mereka melalui keluhan-keluhan atau bercandaan antarkaryawan. Kedatangan Kwon Doohoon yang sering jadi korlap demonstrasi isu-isu sosial barangkali memberi angin segar bagi mereka, tidak hanya sebagai pembawa harapan, tapi jadi sosok yang membuat mereka memikirkan mengenai hak-hak mereka.

Tetapi, perubahan sistemik bukan sesuatu yang cukup diperjuangkan oleh individu, melainkan kerja kolektif yang harus dilakukan terus-menerus. Dengan kata lain, mereka harus terlibat. Entah sepak terjang/perubahan apa yang akan dibawa Kwon Doohoon di dalam kondisi kerja Redfit, tetapi saya berharap dia tidak akan "ditokohkan" di webtoon ini sebagai seorang pejuang kesejahteraan buruh di Redfit. Atau seminimal mungkin, setidaknya semoga latar belakang "advokat, aktivis, dan kolumnis yang berfokus pada hak asasi manusia" yang diembannya, dan juga isu-isu kemanusiaan yang disuarakannya, tidak menjadi sekadar pepesan kosong atau penghias cerita webtoon romansa ini.

Comments

Popular posts from this blog

"Pura-Pura Cinta": Remaja

Ebony: Gerakan Akar Rumput Dari, Oleh, dan Untuk Perempuan

Mengirim Doa dan Semangat Baik untuk Para Penyintas Kekerasan Seksual